18 Juli 2012 02:28Diperbarui: 25 Juni 2015 02:5192383
"Ada calon yang bilang : 'kalau kami berkuasa... Semua Ormas garis keras kami bubarkan!...'(mengutip ucapan sang calon - mengacu pada Jokowi)... Merinding saya Bang..."
"Katanya izin gereja bakal dipermudah... Merinding aku Bang..."
Untuk diketahui, pasangan calon Gubernur Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli atau Foke-Nara memiliki lebih dari delapan versi iklan yang tayang di lebih delapan televisi baik Nasional maupun Lokal. Frekuensi penayangan iklan kampanye milik pasangan nomor urut satu ini adalah 10 kali setiap harinya selama dua minggu masa kampanye atau sejak 24 Juni hingga 7 Juli. Kalau dihitung secara keseluruhan untuk satu televisi saja, berarti pasangan ini menghabiskan sekitar Rp 300 juta setiap harinya atau Rp 4,2 miliar selama masa kampanye. Nah, bila dikali ada delapan stasiun televisi maka total nilainya mencapai sekitar Rp 33,6 miliar dengan hitungan rate tarif iklan normal. Namun, nilai tersebut belum termasuk iklan yang tayang di bioskop, radio, media cetak baliho, pamflet dan sebagainya. Belum lagi untuk membayar proses pembuatan dan pembayaran artis-artis yang terlibat di dalam iklannya. Untuk sekedar diketahui, untuk membayar sutradara pembuat iklan tersebut, yang dalam hal ini adalah Ipang Wahid, bernilai Rp 100 hingga Rp 125 juta per harinya selama pembuatan iklan. Namun, yang menarik adalah, pelaporan dana kampanye dari pasangan Foke-Nara pada satu hari menjelang kampanye ke KPU DKI hanya melampirkan anggaran sebesar Rp 27,65 miliar saja. (baca http://www.beritasatu.com/fokus/58803-menghitung-tarif-iklan-foke-di-layar-kaca.html )
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.