Pramuka tak ayal merupakan kata yang sangat familiar bagi siapapun yang hidup di negeri Indonesia. Serba cokelat merupakan ciri khasnya. Tunas kelapa adalah lambangnya. Kegiatan lapangan, mendirikan tenda, tali temali, morse, dan semaphore adalah stereotipnya. Kebersamaan dan solidaritas adalah ikatan yang diciptakannya. Dan jiwa yang suka berkarya merupakan pemaknaan dari akronim Praja Muda Karana. Setidaknya itu semua yang kita ketahui perihal pramuka sebelum tahun 2020 datang. Tetapi kelihatannya semua hal tersebut sirna ketika pandemi Covid-19 menyerang. Tidak ada lagi kegiatan lapangan. Tidak ada lagi kumpul-kumpul bersama. Kegiatan perkemahan sirna. Kebersamaan dan solidaritas pun tidak lagi dapat terlihat sejelas dahulu kala. Semua hal harus dilakukan secara virtual. Itulah yang kita rasakan pada peringatan hari Pramuka ke-59 hari ini, 14 Agustus 2020, yang sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Meskipun demikian, jiwa yang suka berkarya tidak akan pernah hilang dari esensi pramuka.
KEMBALI KE ARTIKEL