Siapa sangka frasa ini berkembangan biak, lagi subur sabar dalam hidup keseharian yang paling pilu galau juga tawa canda. Subur karena terus dihidupi sebagian kecil anak manusia. Sabar sebab hadapi jenis manusia yang banyak maunya. Butuh ketelatenan tingkat dewa.
KEMBALI KE ARTIKEL