Terlalu dalam untuk menghirup udara kota ini, begitu banyak yang menjadi racun. Bagaikan makanan yang hanya jadi tai semata, lalu hancur dalam kenyataan WC. Semua orang bersandar pada gedung mengharap ekonomi sejahtera tapi apa hanya setetes riak biasa menghidup penghidupan untuk esok, syukur-syukur bisa tabungan itu pun syukur-syukur. Apa yang lebih gairah pembangunan atau isi perut, kenyataannya hanya sebatas obrolan di meja makan si kaya akan menikmati makanan yang porsi imut, tapi si miskin akan bersyukur pada sajian makan imut.Â
KEMBALI KE ARTIKEL