Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Anggur dan Lencana

29 Oktober 2019   06:09 Diperbarui: 29 Oktober 2019   07:14 13 1
Aku tiarap di medan revolusi
Membawa sebotol anggur dan lencana
Darah pekat menyatu dengan merahnya anggur
Enam butir peluru musuh sudah siap
Menunggu aba-aba untuk menarik pelatuk
Lencana yang ku pegang tersisa satu peluru
Dengan tangan gemeteran aku coba membidik musuh

Kemenangan menanti di prahara
Semua ini adalah perjudian
Hanya nyawa yang dapat ku pertaruhkan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun