Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Televisi dan Dekonstruksi

25 Juli 2011   02:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:24 364 0

Sekumpulan manusia duduk diam, sembari menyimak (melihat, mendengar, serta mengarahkan konsentrasi pikiran) pada sebuah kotak elektronik yang mendaur-ulang setiap realitas yang dipulungnya dari dunia. Realitas yang sifatnya aneka ragam, baik itu telah, sedang dan akan berlangsung dalam konteks fiksi ataupun nonfiksi. Juga, plesetan realitas, bahkan realitas yang sifatnya transendental-pun mampu dikonstruksinya dalam sebuah layar kaca. Individu-individu yang menyimaknya pun larut dalam setiap ocehan dan sandiwara yang disuguhkan kotak elektronik itu. Mereka betah ngangkring (menonton) berjam-jam dihadapannya, sembari menikmati setiap suguhan acara yang tak pernah rehat sedikitpun.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun