Saat menghadiri pelantikan pengurus Partai Hanura, Presiden Joko Widodo mengatakan demokrasi di Indonesia mengalami kebablasan. Akibat yang demikian maka demokrasi membuka peluang artikulasi politik yang ekstrim seperti liberalisme, radikalisme, fundamentalisme, sekterianisme, terorisme serta ajaran yang tak sesuai dengan Pancasila. Untuk mengatasi yang demikian, menurut Joko Widodo perlu penegakan hukum yang tegas.
KEMBALI KE ARTIKEL