Apa yang menimpa aktivis antitambang, Salim Kancil, di Lumajang, Jawa Timur, kalau diselusuri, itu merupakan buah dari upaya kapitalisasi desa yang dilakukan tanpa menggunakan aturan dan buah dari demokratisasi yang tidak sehat. Sebagaimana diketahui bahwa Salim dibunuh oleh sekelompok orang yang dibayar. Pembunuhan itu terjadi karena Salim menolak pertambangan pasir di Desa Selok Awar-Awar. Sebab apa yang dilakukan Salim itu mengancam usaha dari sang pengelola tambang pasir, pemiliknya adalah kepada desa-nya sendiri, maka Salim diperlakukan seperti yang kita lihat di media massa.
KEMBALI KE ARTIKEL