Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Riuh Rendah Menerpa

14 Desember 2020   21:09 Diperbarui: 14 Desember 2020   21:23 55 2
teduh langit memandangi diriku
yang luluh lantak nan termangu
ada apa gerangan wahai pemuda yang sedang candu?
sapanya kala kami mulai saling menyentuh

debu kacaukan pandangan
haru merusak semua kenangan
dengan lancang ingatan menantang
bak debur ombak menabrak karang

jari-jemari mulai mencengkeram
ingatan yang melayang menyambut matahari terbenam
sang jingga pun menitipkanku kepada sang malam

mata memerah, berair, perih
begitu pula hati yang sudah bersepah
kemelut terus mengerubungi sanubari
yang tak berhenti riuh meski dalam sunyi sepi

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun