Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Adikarya

10 Juni 2013   23:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:14 48 0
Sendiri aku menyusuri ; meraih petang, dalam perpaduan jingga hampa

Terseok mencakar tanah, menaiki tangga nirwana

senja tlah berlalu untukmu, sejak senja memisahkan kita,

kita tak lagi meraih malam berbintang

Merajut hidup bersamamu adalah anugrah, bersama mengukir pelangi, menertawakan kehidupan

Kadang rajutan itu aku buka, kala aku teringat akan lentik jarimu

Saat menari dalam mengagas perjalanan kita

Sebuah simfoni penuh makna

Aku ingat…,

Ketika musim bunga dalam taman kita

Dirimu bercumbu dengan bunga kecilku

Ia larut dalam dongeng legenda sang ibu

Aku terpesona riasan taman itu

Merias tawa

Hingga bunga keci itu telah mekar

Namun tanganmu masih menjaga, diantara derap tongkat kaki tiga

Dia masih memanja

Ah…, itu tak terkira

Semua titik hujan mengumandangkan; bersuar untuk pelitamu

kala lentik jemari tlah tak berirama

tak terasa perjalanan kita telah menuai senja

aku kan menyusulmu

Selaksa terbuka kabut penghalang mata, hingga senyumku merekah…, mengenang smua masa

Menorehkan adikarya sejarah kita

Aku tak lagi meraih petang

#SG/17/01/13

Event Reguler Pedas

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun