Kebutuhan akan jaminan keamanan siber bagi tiap negara kini menjadi hal pokok yang harus dipenuhi. Keamanan siber ini jika tidak diperhatikan dengan baik, maka akan menimbulkan masalah yang jauh lebih serius. Keamanan siber bisa mempengaruhi sektor ekonomi, politik dan prilaku manusia yang terdampak dalam hal ini adalah korban dari kejahatan siber. Kejahatan siber biasanya menargetkan data korban untuk diakses bahkan diambil dan digunakan untuk tindakan illegal, bahkan diperjual belikan ke situs-situs yang bersifat negatif. Maka dari itu tiap-tiap negara baik itu negara maju maupun negara berkembang harus menaruh perhatian lebih untuk memperkuat sektor keamanan siber baik itu dengan meningkatkan fasilitas teknologi yang dipakai maupun mengembangkan sumber daya manusia yang mempuni dibidang ini. Memang tidak bisa dilepaskan antara kebutuhan fasilitas yang baik dengan sumber daya manusia yang hebat jika memang ingin sistem keamanan sibernya ditingkatkan. Peningkatan fasilitas yang mempuni hanya bisa dilakukan jika dana dan taraf ekonomi negara sedang baik karena itu semua bergantung pada uang yang dimiliki negara. Sementara untuk pengembangan sumber daya manusia, hal ini juga merupakan investasi jangka panjang dan memang butuh waktu lama untuk mendapatkan sumber daya manusia yang mempuni. Pemerintah bisa memberi beasiswa kepada orang-orang yang memang berkompeten dibidang ini untuk melanjutkan studinya dan pada akhirnya akan bekerja untuk negara. Dua faktor tersebut memang sangat berpengaruh pada ketahanan siber negara. Komitmen yang matang harus dilakukan pemerintah dan menyiapkan segala hal yang dibutuhkan sekarang tanpa menunda lebih lama lagi. Diharapkan dengan ditambahnya sumber daya manusia yang mempuni, Indonesia dapat bertahan jika sewaktu-waktu terjadi perang siber yang berkepanjangan. Perang siber memang tidak memerlukan tenaga yang ekstra, namun hal ini memerlukan strategi yang matang serta persiapan yang terencana dengan baik. Langkah-langkah pencegahan harus dilakukan pemerintah Indonesia untuk mencegah Indonesia kalah jika terjadi perang siber. Banyak langkah pencegahan yang dapat dilakukan pemerintah, salah satunya adalah edukasi mengenai keamanan siber pada pengguna layanan internet diindonesia. Serangan siber memang sangat sulit diprediksi akan masuk dari celah mana, maka dari itu edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga privasi data sangatlah penting. Jika masyarakat sudah teredukasi dengan baik, maka hal itu akan menghambat jika mereka ditargetkan sebagai korban serangan siber. Untuk instansi pemerintah, haruslah mengedukasi tim IT nya agar menerapkan sistem keamanan yang terbaru serta beacuan juga dengan negara lain. Teknologi merupakan suatu hal yang perkembangannya bisa terjadi tiap hari seiring waktu. Jadi kita tidak boleh hanya stop pada satu teknologi sistem saja, kita harus meningkatkan lagi kualitas teknologi kita. Pelaku penyerangan siber atau biasa disebut hacker biasanya menargetkan instansi pemerintah untuk mendapatkan pengakuan dan membuktikan bahwa sistem yang mereka masuki adalah sistem yang lemah dan terdapat celah keamanan. Praktek pembobolan website dengan metode deep face sudah banyak terjadi dalam beberapa tahun belakang, baik itu hacker yang berasal dari Indonesia maupun yang berasal dari luar negeri. Tujuan mereka sama, untuk mendapat pengakuan saja. Berbeda lagi dengan tipe hacker yang mencuri data personal dengan metode pishing misalnya, mereka murni memang ingin memanfaatkan data korban untuk kegiatan yang hanya akan menguntungkan diri mereka saja.
KEMBALI KE ARTIKEL