Seorang kawan, datang dengan kepala lalu lalang kebingungan sambil misuh misuh gak karuan sambil menggerutu, "Asuu kok ancene arek arek, gk iso di andalno, dijak musyawarah podo meneng kabeh!". Lelaki tadi, tambah angop menjadi jadi.
Memang segala pembicaraan apapun akan terbahas di hadapan meja kopi, entah percintaan bahkan sampai peperangan.
Salah seorang kawan lagi, sedang asik bermesraan dengan sebatang rokok dan berterbangan di antara kepulan asapnya sambil menyimak dan mengamati pembicaraan kawan lainnya. Tetapi, sekalinya ia berbicara semua terdiam mendengarkannya dan kemudian memisuhinya karena menanggapinya dengan guyonan, sekedar untuk memecah suasana niatnya sambil tertawa terbahak bahak. Kali ini lelaki tadi tidak angop melainkan ikut tertawa.
Gak ada angin gak ada apa, tiba tiba lelaki yang hoby angop tadi nyeletuk, ngomong ngalor ngidul sambil cengengesan, berusaha untuk mengajak kawannya untuk menertawakan masalahnya. "Masalah silahkan di pikirkan, tapi alangkah baiknya mari kita tertawakan", sambil tertawa ngakak gk karuan. Akan tetapi, semua harus tepat pada tempatnya, lelaki yang suka angop tadi, suka dengan gurauan dan candaan, tetapi bukan berarti dia bahan tertawaan orang.
Siapapun butuh hiburan. Ingat, hiburan bukan bullyan, memang suka aneh, ketika terjadi pembullyan malah di anggap hiburan. Ada yang berusaha menghibur, tapi dengan cara bullyan, ingin jadi tukang lawak malah cara ngomongnya kurang dari akhlak.