Derap mesin jahit masih terdengar mengalun bersama dininya pagi. Wanita paruh baya itu belum juga tertidur. Sepasang tangannya lincah mengurai kain di antara himpitan jarum mesin. Teliti. Sesekali kaki itu terhenti mendayu pijakan mesin jahit tua bermerek “Evergreen”.