Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Nak, Izinkan Kitab yang Mengguruimu...!!!

11 Juni 2014   02:52 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:19 38 0
Kepada Anakku,

Dengan bismillahirrahmanirraim, saat engkau telah besar dan dewasa kelak mungkin Abi telah berpulang kerahmatullah atau mungkin juga telah menua.

Namun Abi yakin, Status ini akan terkodifikasi dengan Apik di Perpustakaan Keluarga kita, dimana kalian bersaudara akan mampu mengetahui bagaimana cara Abi menapak hari demi hari dari kecil hingga akhir.


InsyaAllah semua perlengkapan dan perangkat lunak untuk hidup yang bahagia telah Abi siapkan sejak kalian masih dalam kandungan bahkan sejak kalian masih di alam ruh sana.

Abi tak sekalipun membiarkan kalian tumbuh dari benih bercampur korupsi atau ramuan sari pati yang kotor karena cinta terlarang, semua terjamin halal nan berberkah diatas Janji Nikah yang Suci dan Makanan Halal nan Berkah.

Abi sudah komitmen kepada diri sendiri untuk membiarkanmu membaca kodifikasi catatan pengalaman hidup ini hanya jika engkau telah baligh serta cukup bijaksana dalam menatap hidup dan menata masa depanmu sendiri.

Didalamnya,
Akan engkau temui ketulusan yang kadang keruh karena ambisi.
Akan engkau dapati kenakalan yang datang dari sisi manusiawi.
Akan engkau ramu ramalanmu yang diselingi realita histori.
Akan engkau temui keajaiban yang dihembuskan rahmat ilahi.
Akan engkau rasai keanehan yang tak perlu diambigui.
Akan engkau nikmati falsafah yang jelas tanpa sangsi.
Akan engkau ikuti hembus nafas yang Abi Ummi sepakati.

Jika ada dalam hatimu tanya atas renung ini, "Kenapa semua harus ditulis apa adanya dan sesederhana itu..?"

Maka pahamilah...

HIDUP TERAMAT SINGKAT UNTUK DILALUI DENGAN KESALAHAN YANG SAMA DAN ABI KHAWATIR SEJARAHKU BERULANG DISEJARAHMU, HITAM PUTIH SEJARAH ITU HARUS ANANDA DETEKSI AGAR HITAMNYA BURAM DAN PUTIHNYA SEMAKIN BENDERANG.

Cukup Abi yang pernah mencuri hati lalu menggaulinya dengan khilaf.
Cukup Abi yang tertatih autodidak mencari makna dan terluka sana sini.
Cukup Abi yang dulu angkuh berdiri lalu berlari pergi dari masalah.
Cukup Abi yang kini disiksa realita tak sadar akan senjang jarak impian.
Cukup Abi yang kerdil merangkai strategi menafikkan harmoni.
Cukup Abi yang memilih jalan disela selang seling Terang dan Temaram.
Cukup Abi yang hampir lupa pulang ke Rahmat Ilahi Rabbi.

Nikmati semua resapan sejarah ini, lalu rangkumlah sari pati yang terkristalisasi dari nikmat langkah kaki atau pasrah tangan yang lelah :

Atas tingginya pegunungan yang didaki dengan punggung terbebani.
Atas keberanian menyelam sendirian disela karang dan kedalaman.
Atas takdir mengelilingi belahan nusantara guna susuri jejak pengetahuan.
Atas hayal yang tervisualisasi bagai nyata direlung renung aqal ini.
Atas cinta yang terbagi bagi Ummimu dan Pekerjaanku.
Atas detak hati yang tertunduk menghayati dan memaknai penciptaan insani.
Atas yakin yang di Haqquli meski diakui bolak balik hati berderap dengan nafsu syahwati.

Anakku..!!!

DOSAKU MUNGKIN BERBANDING SEJAJAR DENGAN AMALAN BAIK NAMUN ITU BUKAN URUSANMU, BIARLAH AKU MEMBAWA BEBAN ITU DALAM NERACA TAKARAN TUHAN DI PADANG MAHSYAR SANA.

Dan jika kelak kesimpulan yang Ananda ambil bahwa Nasibmu tak sebaik nasibku
atau lebih baik dari nasibku maka ketahuilah sepenuhnya Abi telah mengajarimu dengan keras bagaimana memandang hidup ini, dan kesimpulan takdirmu tak lagi berkaitan dengan kurangnya metode pengajaranku, sebab Abi telah berusaha menyampaikan secara holistik, komperehensif, terstruktur, dan terkodifikasi apik apapun yang telah Abi jalani untuk ditakar dan difilterisasi sebelum Ananda ambil sebagai Way of Your Life.

Abi Akhiri Surat ini dengan rangkaian skema perenungan ini :

Awalilah dengan IQRA semua Ilmu Pengetahuan (Membaca), lalu mulailah menyaring semua teori atau teknologi terbaik yang memiliki Chemistry denganmu (Kaji/Renungkan), Terapkanlah jalanmu dengan konsisten (Istiqomah), Tanpa rasa takut kepada apapun yang juga diciptakan (Ihsan), Sempurnakan selalu dengan menyebut Sang Pencipta (Zikir), Akhiri dengan keyakinan hati (Iman) yang dilengkapi kesepenuhan prosesi paripurna kewajiban manusia (Taqwa), Tanpa kehilangan ingatan bahwa kita pasti kembali (Kematian) dan selalu perbarui doamu untuk kembali sebagai muslim sejati (Syahid) semoga Ilahi mentakdirkanmu dalam koridor yang lurus (Shiratal Mustaqim) agar nikmat hidup menjadi karaktermu (Uswatun Khasanah) hingga engkau juga punya keturunan (Lestari) dan kembali berkumpul bersama di Padang Mahsyar kelak.

Itulah FILOSOFI HIDUP ABI... FILOSOFI MASTER...

Akhirnya, HIDUPMU HARUS LEBIH BAIK DARI HIDUPKU, SEBAB AYAHKU MEWARISI INGATAN KATA DAN TINGKAH YANG KADANG TERSELANG SELING LUPA SEDANG AYAHMU MEWARISIMU DENGAN KITAB-KITAB DI PERPUSTAKAAN KELUARGA KITA, DIMANA BEBERAPA DIANTARANYA ADALAH KITAB ISLAMI, KITAB HUKUM, KITAB FALSAFAH, DAN KITAB YANG BERASAL DAN BERSUMBER DARI SEJARAH HIDUP ABI.

Semoga Allah Subhanahu Wata 'Ala yang Mentakdirkan Pertemuan Ruh Kita Sebagai Ikatan Keluarga Abadi di Alam Dunia, di Alam Barzah, dan di Alam yang tak ada lagi Alam Selanjutnya Setelahnya.

Abi Sangat Mencintaimu Utuh Bersama Ummimu, dan keutuhan keluarga kita adalah "The Real" Surga Dunia Akhirati Abi selain Harap menatap wajah Rasulullah dan Bertemu Allah SWT.

SALAM HORMAT ABI

Nb. JIKA TUHAN MEMANJANGKAN UMURKU SAMPAI DEWASAMU, INSYAALLAH KUJANJIKAN WARISAN KITAB ITU AKAN SELALU BERTAMBAH DENGAN BUKU TERBAIK DAN BEST SELLER DI ZAMAN YANG ABI LALUI,

DAN... ANAKKU...!!! IZINKAN KITAB-KITAB ITU MENGGURUIMU...!!!

SALAM FALSAFAH MODERN

ARDI SUSANTO

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun