Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Candi Sukuh yang Kian Erotis dan Misterius

2 Agustus 2011   19:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:09 816 0
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Setelah ujian semester genap ini, kami sekumpulan mahasiswa Teknik Geodesi UGM bernazar untuk berkunjung ke kota dengan semboyanya Sepirit of Java. Kami berangkat dengan mengendarai delapan sepeda motor dari Yogyakarta. Jumlah anggota dalam rombongan yaitu 14 orang dimana tiga diantara kami adalah perempuan, maklum kami anak teknik jadi jarang perempuanya. Perjalan kami berawal dari sebuah cerita tentang adanya mitos yang ada di sebuah candi di daerah Karanganyar. Mitos tersebut seakan-akan menarik kami untuk menguaknya lebih dalam. Mitos yang berkembang di masyarakat yaitu tentang adanya pengujian keperawanan. Adapun candi yang kami maksud adalah Candi Sukuh.

Candi Sukuh terletak di lereng Gunung Lawu yakni di Dukuh Berjo, Desa Sukuh, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, eks Karesidenan Surakarta, Jawa Tengah. Candi ini berjarak kurang lebih 20 kilometer dari kota Karanganyar dan 36 kilometer dari Surakarta. Tempatnaya memang cukup ekstrim di lereng gunung. Hal ini sesuai dengan aturan atau syarat keagaman tertentu dalam mendirikan sebuah candi. Selain tempat yang tinggi, dalam membangun candi juga diperlukan tanah yang lapang dan mantab, bebas dari hiruk pikuk manusia. Sehingga ketenangan jiwa pastilah akan mudah didapat dengan berkunjung ke candi atau tempat ritual agama tertentu.

Candi Sukuh bisa dikatakn memiliki struktur bangunan yang unik karena bentuknya yang menyerupai bangunan piramida bangsa Maya. Selain itu terdapat gapura yang mirip dengan pylon sejenis gapura masuk ke piramida di Mesir. Dari sini pula pakar sejarah purbakala sering menghubungkan keberadaan gapura teras pertama Candi Sukuh dengan seni arsitektur Mesir dan Meksiko, dengan menganalogkan fisik keduanya. Candi Sukuh dibangun dengan arah yang tidak seperti candi-candi lain di Jawa Tengah.Candi yang satu ini cenderung seperti kebanyakan candi yang ada di Jawa Timur yakni menghadap Barat. Jadi untuk memasuki candi Sukuh, orang menuju ke arah Timur, tempat Matahari terbit. Padahal Matahari dipuja sejak jaman prehistori. Dengan begitu ada pengaruh asli dalam pembuatan candi Sukuh, berbeda dengan candi lainnya di Jawa Tengah yang banyak dipengaruhi India.Menurut promosi Dinas Pariwisata Karanganyar, candi yang dibangun masyarakat Hindu Tantrayana tahun 1437 itu selain merupakan candi berusia paling muda di Indonesia juga dinobatkan sebagai candi paling erotis.

Beberapa ratus tahun silam situs Candi Sukuh ternyata pernah hilang dan kemudian ditemukan kembali pada masa pemerintahan Inggris di tanah Jawa pada tahun 1815 oleh Johnson, Residen Surakarta. Johnson pada saat itu diberi amanat oleh Thomas Stanford Raffles untuk mengumpulkan data-data guna menulis bukunya The History of Java. Kemudian setelah masa pemerintahan Inggris berlalu, pada tahun 1842, Van der Vlis, yang berwarganegara Belanda melakukan penelitian. Lalu pada tahun 1928, pemugaran baru bisa dimulai.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun