Pelatihan yang berlangsung pada tanggal 23 Juni 2024 ini mengajarkan peserta cara menyablon dengan metode digital dan manual, baik untuk kaos maupun tote bag. Sasaran dari program ini adalah 20 orang penghuni kolong yang sebelumnya tidak memiliki pengetahuan tentang teknik sablon. Setelah pelatihan, diharapkan 100% peserta mampu menguasai keterampilan tersebut.
Alat dan Bahan yang Digunakan: Biang warna, Rubber/GL (Putih ECO) tinta warna putih, Cipta warna, Rubber/GL TW ECO (tinta transparan), Hair dryer (untuk mengeringkan baju), Semprotan air, Meja expos, Screen sablon ukuran 40x60 cm, Heat press, Direct transfer film, Rackel, dqan papan kaos sablon.
Salah satu mitra, RKPK, memberikan testimoni positif terhadap program ini. "Program ini sangat bagus untuk kami yang belum mengetahui bagaimana cara menyablon baju dan tote dengan menggunakan dua metode, manual dan digital," ujarnya.
Tim PKM Metro Minds berharap bahwa melalui program "Karya Jalanan" ini, masyarakat penghuni kolong dapat mengubah penampilan mereka dan menambah keterampilan baru yang berguna. Selain itu, program ini juga diharapkan mampu menciptakan persepsi positif terhadap penghuni kolong sebagai individu yang kreatif dan disiplin.
Dengan bekal keterampilan sablon, para peserta diharapkan dapat memproduksi dan menjual kaos serta tote bag hasil karya mereka sendiri, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kualitas hidup mereka. Program ini menjadi bukti nyata bahwa kreativitas dan pendidikan praktis bisa menjadi alat pemberdayaan masyarakat.
Tim PKM Metro Minds terus berkomitmen untuk memberikan pelatihan dan pendidikan yang bermanfaat bagi masyarakat, serta mendukung perkembangan kreativitas di kalangan pekerja seni jalanan.