Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Ayo Cegah Perilaku Bunuh Diri Dengan Berpikir Secara Positif, Mahasiswa!

4 Januari 2024   05:00 Diperbarui: 4 Januari 2024   05:11 125 1
1. PENDAHULUAN

  • Para mahasiswa yang umumnya berusia 18-24 tahun merupakan masa dimana individu masuk ke tahap dewasa awal, pada tahap dewasa awal ini individu menyesuaikan dirinya mengenai pola kehidupan yang baru dan berbeda dari kehidupan remaja serta harapan sosial tinggi yang berasal dari keluarga untuk di bebankan kepada mahasiswa. Pada tahap dewasa awal ini juga para mahasiswa cenderung mencari hal-hal mengenai jati dirinya dengan dipenuhi berbagai perasaan, seperti kebahagiaan dan kesedihan yang dicampur aduk menjadi satu selama proses pencarian jati diri berlangsung serta perasaan kebingungan menghadapi berbagai masalah yang akan dihadapi oleh individu tersebut sehingga akan muncul rasa depresi yang akan memunculkan juga pikiran negatif untuk melakukan perilaku bunuh diri. Ide bunuh diri merupakan gambaran, pikiran, dan keyakinan yang dimiliki oleh individu yang memiliki keinginan untuk mengakhiri hidupnya. Bunuh diri merupakan wujud nyata dari perasaan yang tersakiti atau luka yang sangat dalam dan memiliki harapan pertolongan yang sangat rendah terhadap individu. Berdasarkan data dari Pusat Informasi Kriminal Kepolisian Republik Indonesia (PUSIKNAS POLRI), tercatat terdapat 971 kasus bunuh diri yang terjadi di Indonesia dari bulan Januari sampai Oktober 2023.
  • Akhir-akhir ini sering kita mendengar terdapat berita mengenai kasus percobaan bunuh diri dan bunuh diri yang dilakukan oleh para mahasiswa, Seperti kasus bunuh diri Mahasiswa baru UMY yang melompat dari lantai 4 gedung asrama, Mahasiswa UNNES yang melompat dari Mall Paragon Semarang, Mahasiswa Unair yang ditemukan meninggal didalam mobil karena menghirup gas beracun, dan yang terbaru oleh Mahasiswa UB melompat dari lantai 11 FILKOM UB yang terdampar di lantai 4 FILKOM UB. Hal ini menjadi kekhawatiran bagi kita semua dan memikirkan banyak penyebab mengapa para mahasiswa se-berani dan se-nekat itu melakukan hal tersebut, yaitu salah satunya mengenai tekanan mental yang berasal dari lingkungan keluarga, lingkungan pertemanan, dan ditambah lingkungan perkuliahan yang menyebabkan para mahasiswa depresi dan memiliki pikiran negatif untuk melakukan perilaku negatif bunuh diri. Perguruan tinggi yang awalnya menjadi tempat menyenangkan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi para mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan atau nilai yang ada didalam dirinya, berubah menjadi tempat yang penuh persaingan, tekanan, dan hinaan sehingga menjadi tempat yang sangat menyeramkan bagi sebagian mahasiswa. Oleh karena itu, diperlukan salah satu cara untuk menekan dan mencegah perilaku buruk dari bunuh diri, yakni mengubah pikiran negatif untuk bunuh diri menjadi pikiran positif untuk dapat yakin menyelesaikan berbagai permasalahan yang akan dihadapi oleh para mahasiswa.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun