Sebagaimana telah diketahui bersama apabila total 70 persen kondisi permukaan bumi berupa air lautan,dan sisanya berupa daratan.Dan sayangnya, dari total 70 persen tersebut, hanya sebesar 10-15 persen saja yang sudah dipetakan secara valid. Hal ini menunjukkan apabila kondisi yang mendominasi dibawah laut di dunia ini pada kenyataannya masih berupa misteri yang belum terpecahkan. Sehingga dengan adanya kondisi ini membuat para ilmuwan dan peneliti terpanggil untuk mengungkapnya dengan cara melakukan penelusuran eksplorasi dibawah laut.
Supaya penelusuran eksplorasi bawah laut dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya kendala, dibutuhkan sebuah bantuan teknologi yang canggih dan mumpuni untuk mengeksplorasi atau menjelajahinya. Kemudian apa sajakah nama teknologi-teknologi yang canggih tersebut? Silahkan sobat membaca ulasan-ulasan di bawah ini.
1.Fluorescence-Detecting Camera
Salah satu keberadaan teknologi canggih untuk eksplorasi dasar laut adalah Fluorescence-Detecting Camera. Alat ini berfungsi utama untuk mendeteksi keberadaan spesies ikan-ikan bercahaya yang berada pada dasar laut. Tahukah kita, bahwa ternyata efek sinar yang gelap pada dasar laut diakibatkan oleh pancaran cahaya warna-warni dari total 250 spesies ikan yang memencarkan cahaya yang  berada pada dasar laut.
2.Echosounder, Speaker dan Microphone
Sebuah teknologi canggih untuk mengeksplorasi bawah laut yang disebut Echosounder Speaker dan Microphone ini berfungsi untuk mendengarkan pantulan suara bawah laut, termasuk didalamnya suara spesies ikan paus paruh.Konfigurasi alat ini dapat disesuaikan dengan peralatan akustik canggih kapal selam yang difungsikan untuk mengeksplorasi luasnya dasarnya laut yang bertekanan tinggi.
Jenis kendaraan dibawah air otonom berteknologi canggih ini mampu mencapai sampai kedalaman 1970 kaki. Daya tahan baterai pada alat ini cukup tinggi dan mampu bertahan selama melakukan proses perekaman audio laut dalam.
3.Grippers Lunak
Mengumpulkan spesimen di darat tentu bukanlah hal yang terlalu sulit.Namun bagaimana apabila kita ingin mengumpulkan spesimen yang berlokasi di dasar laut? Tentu bukan urusan perkara yang mudah bukan?. Dan oleh karena itulah, ketika para peneliti ingin mengambil mahkluk moluska dari dasar laut,alhasil mau tidak mau mereka harus menggunakan media mesin.
Kuatnya besaran tekanan air pada kedalaman tertentu menyebabkan rata-rata pemodelan mesin yang dibuat untuk pengambilan sample dirancang untuk menahan adanya tekanan. Tapi hal demikian dapat menyebabkan spesimen yang ingin diambil oleh para ilmuwan tersebut mengalami kehancuran terlebih dahulu sebelum proses  penelitian.Solusinya akhirnya, para ilmuwan menggunakan tools Grippers Lunak yang memiliki konstruksi medan yang licin dan mekanisme yang cukup kuat untuk bekerja pada kedalaman laut yang mencapai kurang lebih 1000 kaki. Dan dengan menggunakan alat ini, spesimen tersebut dapat sampai ke bagian atas dalam keadaan yang utuh dan memungkinkan untuk diteliti oleh para ilmuwan ke depannya.
4.Aquatic Drone
Teknologi canggih lain untuk eksplorasi bawah laut yang dinamakan Aquatic Drone ini merupakan jenis kendaraan bawah laut yang dioperasikan dari jarak yang jauh (ROV). Keunggulan pada alat ini mampu mengeksplorasi kantong-kantong laut yang berukuran sempit dan sudah mengalami proses  penghancuran, dimana para penyelam manual tidak bisa menjangkau lokasi tersebutf.
Teknologi baru nan canggih yang dibuat oleh sebuah perusahaan bernama OpenROV ini bertujuan utama untuk kemudahan akses penjelajahan sehari-hari di kantong-kantong yang sulit dijangkau oleh para penyelam manusia. Namun pada sayangnya, harga drone ini masih sangat mahal sehingga kebanyakan pemiliknya terbatas pada kalangan para peneliti saja.
5. M-AUEs, Kumpulan Robot Mengambang
M-AUEs yang merupakan kepanjangan dari Mini-Autonomous Underwater Explorers dan merupakan salah satu kategori teknologi yang canggih untuk eksplorasi bawah laut yang berupa kawanan robot-robot kecil yang dapat mengambang di dasar laut seperti mikroba plankton.
Kumpulan-kumpulan robot kecil nan canggih ini terombang-ambing di kedalaman lautan maupun samudra untuk mengukur  besaran suhu air. Tujuan utama dikembangkannya alat ini oleh seorang ahli samudera yang bernama Scripps Jules Jaffe untuk mempelajari dan memahami bagaimana mikroba plankton berkembang dan melakukan perjalanan laut.
Penutup
Demikian beberapa ulasan mengenai 5 teknologi nan canggih untuk eksplorasi bawah laut pada postingan kita kali ini. Penjelasan pada konten artikel tersebut tentunya memberikan gambaran kepada kita semua tentang bagaimana para peneliti dan ilmuwan berusaha untuk mengungkap berbagai rahasia dan cerita tersembunyi di dasar laut dengan menggunakan teknologi nan canggih tersebut.