Saya merasa tergelitik untuk membuat tulisan ini ketika baru saja membaca angka inflasi di Indonesia untuk tahun ini yang dikata terendah sepanjang sejarah, yakni diprediksi hanya 3 hingga 3,5 persen sampai akhir tahun. Tentunya adalah satu hal menarik bila melihat pencapaian Indonesia hingga tahun 2009 ini.
- CIA-The World Fact Book dalam situsnya mengestimasi bahwa populasi penduduk Indonesia sampai Juli 2009 adalah 240.271.522 jiwa, menempati urutan keempat setelah Cina, India, dan AS. Pertumbuhan penduduknya sendiri adalah 1.136%.[1]
- Masih menurut situs yang sama, struktur umur penduduk Indonesia adalah: 0-14 tahun: 28.1% (pria 34.337.341/wanita 33.162.207); 15-64 tahun: 66% (pria 79,549,569/wanita 78.918.321) 65 keatas: 6% (pria 6,335,208/wanita 7,968,876).[2]
- Situs IMF mengungkapkan bahwa GDP Indonesia adalah sejumlah US$960.776 juta dan pendapatan perkapita sebesar US$4.149. Faktor pembagi pendapatan perkapita (jumlah penduduk) versi IMF adalah sejumlah 231,547 juta jiwa.[3]
- Dari Kompas.com, diperkirakan angka inflasi Indonesia adalah yang terendah sepanjang sejarah perjalanan bangsa, yakni hanya 3 hingga 3,5 persen.[4]
- UNDP dalam laporannya mengenai Human Development Index yang diterbitkan pada 2007, melaporkan bahwa Indonesia menempati urutan ke 111 dengan nilai 0.734. Urutan dan angka ini jauh dibawah Brunei yang menempati urutan ke-30, Malaysia ke-66, Filipina ke-105, apalagi oleh Norwegia yang berada diurutan pertama. Namun Indonesia beruntung bisa diatas Viet Nam, Laos, Myanmar, dan Timor Leste yang masing-masing diurutan 116, 133, 138, dan 162 untuk negara-negara Asia Tenggara.[5]
- Masih dalam laporan UNDP, harapan hidup penduduk Indonesia adalah hingga mencapai usia 70,5 tahun. Angka ini menempatkan Indonesia diurutan ke-99.[6]
- Departemen Kesehatan RI melaporkan bahwa sejak ditemukan tahun 1978, secara kumulatif jumlah kasus AIDS di Indonesia sampai 30 September 2009 adalah sebanyak 18.442 kasus. Penularan kasus AIDS tertinggi terjadi melalui heteroseksual (49,7%), melalui pengguna napza suntik/penasun (40,7%), dan homoseksual (3,4%). Sedangkan proporsi penderita paling banyak ditemukan pada kelompok usia 20-29 tahun (49,57%), disusul kelompok suia 30-39 tahun (29,84%), dan kelompok usia 40-49 tahun (8,71%). Sedangkan berdasarkan Propinsi yang melaporkan, kasus AIDS lebih banyak di Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Papua, Bali, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau. Jumlah penderita AIDS yang meninggal sekitar 3.708 orang (20,1%).[7]
- Masih tentang AIDS, tahun 2004 pemerintah mengalokasikan US$13 juta, meningkat 106% dari anggaran HIV/AIDS tahun 2003. Laporan ini dikeluarkan oleh Komisi Penanggulangan AIDS Nasional dalam situs resminya.[8]
- BPS melaporkan bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2009 adalah sebesar 32,53 juta jiwa (14,15%). Angka ini turun dibanding Maret 2008 yang berjumlah 34,96 juta jiwa (15,42%).[9]
- Masih menurut BPS, jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Agustus 2009 mencapai 113,83 juta orang, bertambah 90 ribu orang dibanding jumlah angkatan kerja Februari 2009 sebesar 113,74 juta orang atau bertambah 1,88 juta orang dibanding Agustus 2008 sebesar 111,95 juta orang. Jumlah penduduk yang bekerja di Indonesia pada Agustus 2009 mencapai 104,87 juta orang, bertambah 380 ribu orang dibanding keadaan pada Februari 2009 sebesar 104,49 juta orang, atau bertambah 2,32 juta orang dibanding keadaan Agustus 2008 sebesar 102,55 juta orang. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Agustus 2009 mencapai 7,87 persen, mengalami penurunan apabila dibandingkan TPT Februari 2009 sebesar 8,14 persen, dan TPT Agustus 2008 sebesar 8,39 persen.[10]
KEMBALI KE ARTIKEL