Keramaian itu akan bertambah ketika satu minggu menjelang keberangkatan mereka ke tanah suci . Mereka mengadakan selamatan keberangkatan haji atau lazim disebut Walimatusshafar Lilhaj yang mengundang hampir seluruh warga di kampung. Tujuan dilaksanakannya walimah tersebut selain sebagai wujud rasa syukur mereka atas keberangkatan haji ke tanah suci , juga sebagai permohonan do’a dan juga maaf atas segala kesalahan yang diperbuat sebelumnya. Dengan memohon maaf tersebut ibadah haji mereka diharapkan bisa berjalan lancar , dan juga nanti kembali ke rumah mendapatkan predikat Haji Mabrur.
Seusai pelaksanaan selamatan,rumah mereka yang akan berangkat haji terus ramai dengan datangnya sanak saudara dan handai taulan sampai dengan datangnya hari H pemberangkatan haji. Keramaian itu layaknya orang yang mempunyai hajat pernikahan atau khitanan , selain kue-kue untuk suguhan mereka juga diberi makan . Sebaliknya mereka yang datang menghormati tuan rumah , juga membawa “cangkingan “ misalnya , gula , beras , dan juga rokok. Satu dua yang hadir ada juga yang memberi uang dalam amplop tertutup.