Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Unik, Meriahkan Pernikahan dengan Pentas Budaya

1 November 2011   15:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:11 207 0
[caption id="attachment_139504" align="aligncenter" width="300" caption="Pembacaan puisi dari MM Bhoernomo (Kudus)"][/caption]

Jepara - Prosesi akad nikah pasangan Asyari Muhammad dan Yuliana Khoirun Nisa telah usai dan berjalan lancar, Sabtu (29/10) kemarin. Senin malam (31/10) untuk memeriahkan pesta perkawinan, di rumahnya Jl. Kauman I RT.03 RW.02 Margoyoso Kalinyamatan Jepara disemarakkan dengan Pesta Budaya.

Selepas maghrib, kediaman penyair ternama ini sudah dipadati oleh tamu yang datang dari berbagai penjuru. Sejak pukul 18.00-20.00 WIB rumahnya tidak ada spesial kecuali hanya hiruk-pikuk tamu undangan serta suara tembang-tembang yang keluar dari CD Player maupun MP3. Namun saat jarum jam telah menujukkan pukul 20.05 WIB suasana berubah. Berubah menjadi panggung pertunjukan untuk menghibur pasangan mempelai serta hadirin yang datang.

Ya, begitulah Pentas Budaya yang membahana dari gang I desa Margoyoso. Tampil dalam kesempatan itu Firda n Friends menghentakan organnya. Ada juga pembacaan puisi dari MM Bhoernomo (Kudus), Ullyl Ch (Kudus), Catur (Pekalongan) dan Mustaqim Umar (Jepara). Dua teater pelajar Jepara, Bosas (SMKN 3 Jepara) serta Tekad Kap’s (SMAN 1 Mayong) mempertontonkan aksi panggungnya. Selain itu beberapa grup band juga ikut tampil; D’Fos, Jam Station, Kopi Ireng, Cupu-cupu dan Blucious.

Kado Pernikahan

Bersamaan dengan pesta perkawinannya mereka memberikan kado pernikahan untuk hadirin berupa Kumpulan Puisi “Sebatang Rusuk Untukmu”. Buku puisi setebal 87 itu ditulis oleh puluhan penyair diantaranya; Budhi Setyawan, Sosiawan Leak, Hendro Martojo, Asa Jatmiko, Galih Pandu, Hadi Lempe, Nurani Mettawati, Sunardi KS, Apito Lahire, Seruni, Budi Ismanto, Dian Hartati dan masih banyak lagi.

Asyari Muhammad kepada Wartawan mengatakan Kumpulan Puisi memangsengaja dibuat semacam buku saku agar bisa dibawa kemana-kemana. “Kado pernikahan memang kami sengaja dibuat simpel agar bisa ditenteng kemana-kemana,” katanya disela-sela menjamu tamu undangan.

Antologi puisi itu, ungkapnya di cetak dengan jumlah terbatas. “Karena buku kami cetak dengan sangat terbatas maka buku kami bagikan untuk para penulis maupun teman-teman yang berkecimpung di dunia sastra,” tambahnya.

Dengan keterbatasan yang ada, ia meminta maaf kepada sahabat-sahabat yang kebetulan belum kebagian kado pernikahannya. “Sekali lagi kami meminta kepada teman-teman saya yang belum kebagian buku. Hal itu karena keterbatasan yang kami miliki,” tuturnya. (Syaiful Mustaqim/ FM )

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun