Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Melihat Sentra Pengasapan Ikan Di Jepara

25 Desember 2010   22:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:24 1117 0
Beberapa bulan yang lalu desa Pulo Darat kecamatan Pecangaan Jepara mendapatkan proyek dari Kementrian  Perikanan dan Kelautan CQ Ditjen Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Perikanan berupa 24 Kios sentra pengasapan ikan . Bangunan yang berdiri diatas tanah desa itu terdiri bebarapa bangunan yang didalamya berisi peralatan untuk mengasap ikan sehingga dari kejauhan bangunan ini mengeluarkan asap seperti pabrik. Pembangunan sentra pengasapan ikan ini selain untuk membuka simpul-simpul ekonomi di pedesaan , juga sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap Home Industri pengasapan ikan yang ada dan keberadaannya cukup menganggu warga. Kebanyakan warga yang membuka usaha pengasapan ikan menggunakan bahan bakar berupa arang tempurung kelapa , karena peralatan yang kurang memadai maka sering asap ataupun bau dari pengasapan ikan mengganggu warga sekitar. Melihat kondisi itulah maka pemerintah daerah mengupayakan dibangunnya suatu sentra pengasapan ikan yang tidak menganggu lingkungan sekitarnya.  pemerintah Jepara tersebut terwujud setelah turunnya bantuan dari Kementrian Perikanan senilai 400 juta yang kemudian dibangunkan lapak-lapak yang dapat digunakan untuk pengasapan ikan. Pedagang jajanan ikut jualan “ Ya kami para pengusaha pengasapan ikan cukup berterima kasih pada pemerintah atas dibangunkannya sentra pengasapan ikan ini , namun yak arena kondisi laut yang sepi pasokan ikan menurun tajam , sehingga teman-teman kami banyak yang prei karena tak ada ikan yang di asap “ , tutur mbok  Lasminah (60) warga desa Lebuawu yang menempati salah satu lapak di sentra pengasapak ikan Pulo Darat belum lama ini. Mbok Lasminah menuturkan sebelum menempati kios dia membuka usaha pengasapan ikan di rumahnya , ikan yang akan di asap dibeli dari pasar ikan atau TPI di Jepara , setelah di asap ikan tersebut di pasarkan di pasar-pasar tradisional di sekitar desanya. Namun setelah dia menempati kios ini proses pengasapan ikan semuanya dilakukan di kios yang cukup hygeines ini , selain bersih ruangannya asapnyapun langsung ke atas karena ada cerobong ke atas.  Setelah ikan selesai di asap ikan langsung didasarkan di depan kios dengan mbale-bale yang ditempatkan dalam wadah menurut jenis ikannya sehingga pembeli tinggal pilih. Kalau laut sedang ramai ikan asap apa saja ada disini ada ikan Pari , Manyung, Sembilang, kakap dan masih banyak yang lainnya. Selain melayani eceran pedagang ikan asap di sentra pengasapan ikan Pulo Darat ini juga melayani para bakul. Mbah Lasminah dengan pembeli “ Jika ikan pasokannya banyak atau laut sedang ramai   semua pengusaha pengasapan ikan ini disini melakukan kegiatan produksi sehingga ikan asap yang dihasilkan oleh mereka cukup banyak , sehingga selain mencukupi kebutuhan warga sekitar maka banyak pula para bakul yang datang kesini untuk kulakan dan dijual ke tempat lain “ , tambah Mbah Lasminah Perlu Promosi Melihat keberadaan  sentra pengasapan  ikan Pulo Darat dengan bangunan yang cukup megah ini  diharapkan peran serta segenap pihak agar tempat ini mampu mendatangkan pembeli tidak hanya warga sekitar saja namun juga warga lainnya.  Oleh karena itu perlu promosi dengan berbagai cara yang bisa dilakukan agar sentra pengasapan ikan Pulo Darat ini makin dikenal masyarakat dan juga ramai dikunjugi warga yang membeli ikan . Apalagi tingkat konsumsi konsumsi ikan penduduk Jawa Tengah masih jauh di bawah rata-rata nasional. "Rata-rata warga Jawa Tengah baru mengonsumsi ikan 16 kg/tahun. Kita masih di bawah rata-rata nasional yang mencapai 30 Kg/tahun," tukas Gubernur Jawa Tengah H Bibit Waluyo, pada peresmian sentra pengelolaan ikan dan kios pemasaran hasil perikanan di Kabupaten Jepara, yang dipusatkan di Desa Pulo Darat, Kecamatan Pecangaan, Jumat (16/4). lapak pengasapam megah perlu promosi Gubernur mengingatkan, agar proyek senilai Rp 400 juta itu  terus dikawal. Sebab, dia mengkhawatirkan kelanggengan kegiatan tersebut mengingat tempatnya yang kurang strategis dan jauh dari pemukiman penduduk. Kaitan hal tersebut, Gubernur sangat berharap kesadaran dari ibu-ibu pemilik usaha pengasapan ikan. "Rasa-rasanya tempat ini akan mubazir jika aplikasinya tidak ada dan tidak memberi nilai tambah yang baik bagi masyarakat." Tegasnya. Memang apa yang dikatakan oleh gubernur Jawa Tengah tersebut menjadi tantangan pengelola sentra pengasapan ikan dan pemerintah daerah Jepara  bagaimana tempat ini terus eksis sebagai wadah untuk membina pengusaha pengasapan ikan dan juga membuka simpul ekonomi pedesaan disekitarnya. Hal ini bisa dilihat dari keberadaan pedagang yang ada ditempat ini tidak hanya ikan asap saja yang dijual juga , namun ada beberapa pedagang lain yang mencoba meramaikan tempat ini . Seperti pedagang jajanan tradisional, sembako dan pedagang lain yang mencona mencari keuntungan di tempat ini. Peralatan pengasapan ikan cukup sehat Nah bagi pembaca yang berdekatan dengan tempat ini tidak ada salahnya untuk melihat dan mengunjungi tempat ini , selain dapat melihat cara pengasapan ikan juga dapat membeli berbagai ikan asap sebagai oleh-oleh yang dirumah. Adapun tempatnya cukup mudah dari pertigaan pertokoan Lebuawu lurus ke Timur  sejauh kurang lebih 2 Kilometer. (FM) Fatkhul Muin Pengelola Blog : Pusat Informasi Masyarakat Pesisir (http: www.For-Mass.Blogspot.com

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun