Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Artikel Utama

Wanita–wanita Perkasa yang Tulus Bekerja , Inikah Sebuah Emansipasi?

22 April 2010   00:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:39 431 0

Jam baru menunjukkan pukul 05.30 WIB namun suasana di Pasar pagi desa Kedungmutih kecamatan Wedung Kabupaten Demak suasananya cukup ramai dengan berjubelnya ratusan orang untuk menawarkan dan juga membeli ikan hasil tangkapan nelayan di seputar desa Kedungmutih. Ratusan orang yang berjubel tersebut kebanyakan para ibu-ibu atau wanita sehingga jika dilihat dari kejauhan Pasar pagi ini ibarat lautan manusia wanita atau perempuan. Entah mengapa yang menjualdan membeli ikan itu para wanita ? jika ditanya , kebanyakan mereka menjawab itu semua tuntutan hidup karena mengandalkan penghasilan suami jelas tidak mencukupi . Sebagai istri nelayan atau buruh tani jika hanya hidup dari penghasilan suami yang tidak menentu itu akan menjadi permasalahan tersendiri oleh karena itu sebisanya para istri membantu untuk mencari nafkah agar kebutuhan dapat tercukupi.

“ Suami saya penghasilannya dari menyewa tambak orang lain , jika untuk makan sehari-hari jelas tidak mencukupi sehingga untuk tambahan belanja dan kebutuhan harian lainnya saya dagang ikan hasil pembelian dari tetangga dan saya bawa ke pasar ini . Hasilnya lumayan sehari tidak lepas Rp 25.000,-bisa untuk biayai hidup anak-anak “ tutur Muzaedah( 45 )pedagang udang dari desa Babalan yang setiap harinya membuka lapaknya di Pasar Pagi desa Kedungmutih.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun