Sebelum menulis di blog seperti sekarang ,sepuluh tahun yang lalu saya adalah seorang wartawan free lance diberbagai media massa . Ketika rajin-rajinnya menulis ada 4 – 5 majalah yang setia menayangkan tulisan saya . Tidak hanya media berbahasa Indonesia yang saya kirimi naskah seperti Koran Bahari Semarang, Majalah Krida Semarang, Majalah Mop dan Majalah Mitra Koperasi , namun Majalah berbahasa Jawa seperti Jaka Lodhang Jogjakarta, Jaya baya dan Panyebar Semangat Surabaya juga pernah menayangkan tulisan saya. Suka duka sebagai wartawan pernah saya rasakan, sukanya jika banyak tulisan yang muncul berarti rejeki bagi saya , dukanya ya ketika kantong kering tapi tak ada tulisan yang muncul ya terpaksa ngebon teman untuk hunting mencari berita.
Bagi saya menulis itu tidak ada matinya , oleh karena itu ketika vacuum menulis karena disibukkan pekerjaan yang baru , naluri saya untuk menulis tetap meletup-letup . Untungnya ada media internet yang dapat menyalurkan hobi saya menulis , seperti halnya kompasiana dan blog pribadi saya yaitu Http: www.For-Mass.blogspot.com. Oleh karenanya sekarang selain disibukkan dengan pekerjaan rutin sehari-hari yaitu mengelola sebuah koperasi simpan pinjam dengan teman-teman , setiap harinya saya luangkan 1 jam – 2 jam untuk menulis di blog kompasiana. Selain menulis saya juga menyempatkan untuk membaca tulisan tulisan sesama kompasiana yang setiap waktu di up date oleh redaksi atau pengelola. Dari tulisan-tulisan itu kita bisa mendapatkan berbagai informasi yang bermanfaat dari berbagai sudut pandang. Selain itu pula kita juga mendapatkan komentar-komentar dari rekan-rekan penulis kompasiana yang dapat menambah semangat kita untuk menulis.
Selain itu ngeblog di kompasiana bagi saya serasa pemimpin redaksi saja , kita bisa menulis kapan saja, menulis tentang apa saja dan yang paling asyik adalah tulisan kita muncul apa adanya tanpa editing sama sekali . Dengan demikian kita sebagai penulis dilatih untuk disiplin serta bertanggung jawab tentang apa yang ditulisnya , ini yang harus diperhatikan oleh penulis kompasiana . Sebelum mengenal kompasiana saya juga ngeblog di“ Suara warga “ blog salah satu koran local di semarang , namun demikian ngeblog di sana seperti halnya menulis di surat kabar cetak , tulisan dikirim tidak langsung terpublikasi karena menunggu moderasi dari redaksi .Untuk menunggu tulisan kadang butuh waktu yang lama.
Oleh karena itu setelah mengenal kompasiana , saya berkomitmen sebisa-bisanya setiap hari harus menayangkan satu tulisan .Sebulan minimal 30 tulisan saya harus tertata rapi pada halaman profil dengan berbagai tema. Meskipun belum bisa mengalahkan Mbak Mariska , atau Om Jay ini merupakan tantangan untuk saya . Mudah-mudahan apa yang saya tulis ini dapat lebih menambah semangat rekan-rekan kompasiana. Selagi kita masih diberi kesehatan dan kemampuan maka berikanlah itu kepada sesama kita yang membutuhkan .
Seperti halnya adik Puri yang telah mencerahkan dan meninggalkan kita bersama , marilah kita berdo’a bersama agar arwahnya diterima disisiNya , mudah-mudahan juga tumbuh seribu Puri lagi di kompasiana ini. “ Patah satu tumbuh seribu” . Salam Kompasiana.