Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Pak SBY dan Prediksi Saya

30 Januari 2010   15:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:10 278 0
Melihat carut marutnya kondisi pemerintahan sekarang saya sebagai orang awam , telah memprediksikannya sejak awal setelah SBY menggandeng Budiono sebagai Wakil Presiden . Karena saya bukan pengamat politik maka prediksi saya ini hanya saya lontarkan sesama teman kerja di kantor. Meskipun bos Partai Demokrat ini menang cukup telak , namun demikian mestinya dalam penentuan Wakil Presiden tidak serta merta dirinya yang menentukan . Apalagi menjelang digelarnya Pilpres dan Wapres sejumlah partai politik koalisi telah mempersiapkan sejumlah kandidat atau jago yang akan disandingkan dengan SBY. Tetapi tunggu punya tunggu calon Wapres yang diusulkan sejumlah partai koalisi tersebut tidak masuk dalam daftar tunggu SBY. SBY dengan penuh percaya diri menunjuk Budiono sebagai Wakil Presiden yang ikut berlaga dalam Pilpres dan Wapres yang menurut saya dan teman-teman saya Budiono itu ibarat pepatah jawa yaitu sebagai abang-abang lambe atau Pantes-pantesan Wae daripada ora ana gandengan. Meskipun tanpa dampingan wapres dari unsur partai , nama SBY memang masih diatas angin , apalagi dalam 5 tahun kepemimpinannya dahulu dinilai masyarakat banyak perubahan dan kemajuan , sehingga slogan “ Lanjutkan” menjadi kata-kata sakti dalam meraup perolehan suara pada Pilpres dan Wapres. Hasilnya sungguh sangat mencengangkan pilihan yang diprediksikan dua putaran , dilibas habis SBY hanya satu putaran. Sehingga prediksi biaya pemilu yang direncanakan membengkak menjadi urung karena kemenangan yang telak diseluruh lini dan daerah. Lawan-lawan SBY menjadi tercengang dengan kekalahannya , sehingga komentar-komentar yang dulu menggelegar hilang ditelan bumi karena kekalahan yang telak itu . Padahal dari segi pembiayaan masing-masing calon biayanyapun berimbang , bahkan satu pasangan calon yang gagal biaya untuk iklannya saja cukup fantastis. Apakah kebisuan para pasangan calon yang tidak jadi tersebut merupakan strategi “ Wani ngalah luhur Wekasane “ seperti ungkapan pitutur jawa yang penuh makna itu ? dan akhirnya terjadi pada SBY yang seakan-akan dia menyerang bersenjatakan boomerang, mematikan lawan dengan telak namun boomerang itu akhirnya mengejar dia kembali ? Wallahu a’lam. Yang Pasti meskipun telah 100 hari SBY menjalankan pemerintah periode keduanya , namun belum ada acungan jempol yang ia terima namun setiap hari kita melihat hujatan, cercaan, hinaan sampai dengan tuntutan untuk mundur. Apakah ini merupakan karma dari kerakusan beliau menerima amanat dari rakyat yang tidak mau membagi-bagikannya sesama teman partai politik . Sehingga hal tersebut merupakan boomerang yang siap menikam dirinya. Oleh karena itu setiap ketemu teman yang pernah saya ajak diskusi seputar menjelang pilpres dan Wapres banyak yang bilang. “ Wah prediksi njenengan masuk pak , Pak Budiono banyak yang suruh untuk mundur “. “ Lho kok gitu”, kata saya . ”Lha iya lah wong dirinya terlibat dalam kasus century kok “. “ Siapa bilang “, kata saya “ Di TV gitu kok beritanya , malah bu Sri Mulyani ikut-ikutan di suruh nyopot karena kesalahan sistemik itu lho “ “ Kira-kira di copot nggak ya mereka berdua itu ?” tanya saya “ wooow kalau itu saya tidak tahu pak, tanya saja sama TV nya !”, jawab temanku “ Sontoloyo tenan , dimintain pendapat malah balik suruh nanya “, kata saya Memang itulah adanya saya dan teman-teman sebagai orang awam hanyalah sebatas ook ( Omong-omong kosong ) hanyalah sebagai pengisi waktu luang . Kita berharap agar carut marut negeri ini selesai dan focus kita adalah memperbaiki kondisi pemerintahan, penegakan hukum serta memulihkan perekonomian yang masih terseok-seok jalannya . Fatkhul Muin Pengelola Blog : Pusat Informasi Masyarakat Pesisir (http: www.For-Mass.Blogspot.com) [caption id="attachment_64845" align="alignnone" width="150" caption="Pak SBY"][/caption]

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun