Ketika roda kehidupan berada dibawah, kita sering berkata
“ah, mau gimana lagi? Emang nasib kita kaya gini..” Tapi, ketika segala sesuatunya sedang berjalan lancar, kita tidak pernah mengingat-ingat soal “nasib” ini. Seolah-olah definisi kita tentang nasib selalu saja berkaitan dengan hal-hal buruk dalam hidup. Kita merasa bahwa semua pencapaian baik yang kita peroleh adalah dari jerih payah diri sendiri, sedangkan keburukan dan kesialan semata-mata adalah nasib dari Tuhan. Terlebih lagi, beberapa orang sering mengira bahwa Tuhan terlalu diktator sehingga Dia menentukan nasib seseorang tanpa bisa ditawar-tawar lagi.
KEMBALI KE ARTIKEL