Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Paradoks Pondok Pesantren, "Kekerasan Seksual Berkedok Agama"

9 Oktober 2024   22:47 Diperbarui: 8 Januari 2025   16:06 208 0
Belakangan ini, siaran berita di televisi sedang disibukkan dengan maraknya kasus kekerasan seksual, khususnya di lingkungan pondok pesantren. Suatu tindakan kekerasan, pelecehan, hingga pengeksploitasian seksual adalah hal yang tidak seharusnya dinormalisasikan atas dasar kekhilafan. Kekerasan seksual tidak hanya dialami oleh perempuan saja, tetapi juga laki-laki. Ketika perbuatan tersebut dilakukan di pondok pesantren, ini adalah sebuah ironi. Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa pondok pesantren adalah tempat kita untuk menimba ilmu agama, tempat dimana kita diajarkan moral, etika, hingga pelajaran hidup di dalamnya. Mari kita fokus pada poin ilmu agama. Ilmu agama menjadi ilmu yang memberikan kita batasan serta pengetahuan tentang apa yang baik dan tidak baik berdasarkan ajaran Tuhan. Dengan mempelajari ilmu agama, bahkan menjadi seorang pembimbing dalam ilmu agama, sudah sepatutnya mampu menjadi teladan bagi murid-muridnya. Namun, kini kekerasan seksual di lingkungan pondok pesantren justru marak terjadi. Bahkan, oknum yang melakukan perbuatan tersebut tak sedikit seorang guru, bahkan pemilik pondok pesantren. Bagai air di tempayan yang retak, para pelaku terungkap sifat aslinya. Semakin maraknya tindakan kekerasan tersebut menimbulkan rasa kekecewaan yang besar. Bagaimana bisa seorang pembimbing dalam ilmu agama justru melakukan tindakan yang dilarang agama. Lantas masih pantaskah kekerasan seksual dilakukan di lingkungan pondok pesantren?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun