WARNAI DENGAN TINTA, MERAHKAN SUASANA
HANCURKAN DUSTA, LAKUKAN TINDAKAN
BUKAN PENCITRAAN !!!
UNDANGAN TERBUKA DAN UMUM
Minggu 13 maret 2011
Jam 14:00 wib sampai selesai
Gramedia Matraman Function Room Hall lt 2
Novel ”Sarjana Muda (Menantang Pelangi Kehidupan)” adalah sebuah novel fiksi pertama yang menggabungkan realitas dan imajinasi secara komprehensif. Selain itu, novel ini bisa menjadi literatur wacana dalam cakrawala berpikir setiap pembaca. Banyak problematika sosial bangsa yang diangkat, baik mengenai hal yang historical maupun up to date. Disikapi dengan kritik-kritik tajam yang elegan dan dinetralisasi dengan solusi yang humanis. Bisa dijadikan referensi problem solving, baik di masyarakat maupun pemerintahan. Tidak hanya itu, ini juga dapat dijadikan bahan rujukan Negara lain untuk lebih mengenal indonesia.
Walaupun sarat dengan problematika dan solusi, novel ini cukup menghibur untuk siapa saja yang membaca tanpa dibatasi usia dan status sosial. Di dalamnya terkandung perjuangan memaknai kehidupan (pendidikan, pekerjaan, dan wirausaha), romantika jalinan hati pria dan wanita yang memberikan nuansa tanda tanya sebuah misteri kehidupan cinta, untaian cerita yang humoris (keanekaragaman budaya melahirkan perbedaan yang menyegarkan tapi tetap menyatukan).
Novel ini terasa lengkap, di tengah banyaknya novel yang bercerita secara parsial. Tidak hanya bercerita kisah pribadi atau nostalgia yang melahirkan prespektif penulis saja tanpa identifikasi wacana lain. Selain itu, novel ini juga tidak melingkar dalam satu tema dan jalan cerita yang dibingkai sama. Bukan sekedar penjabaran religius percintaan (membuai cinta kasih berselimut agama tanpa tepian), eksploitasi perjuangan dan kemiskinan dalam pendidikan di daerah tertentu tanpa solusi yang jelas.
Novel ini menjadi iluminasi untuk semua kalangan, bukan golongan tertentu tanpa batasan. Menginspirasikan dan menumbuhkan Fighting Spirit dari yang berbaring, duduk, berdiri, sampai membuatnya berlari secepat berputarnya waktu: perdetik, permenit, perjam, perhari, perminggu, perbulan, pertahun mengikuti gerak rotasi bumi yang mengelilingi matahari.
Mengutip analogi metafora dalam novel ini, kami ingin pemimpin seperti selayaknya kuda pacu bukan kuda nil karena waktu tidak bisa menunggu!!!
Isi dari novel ini begitu menarik hingga sangat indah bila divisualkan ke dalam bentuk film layar lebar. Film yang akan segera akan diproduksi ini bisa dinikmati bersama dan akan lebih banyak lagi orang yang berlari bukan berjalan atau pun berbaring.
Bangun dari tidurmu,
raih keluarga mu,
jalin kuat lingkunganmu,
tegakkan bangsa mu,
maka dunia ada dalam gengamanmu.