Asap dari cerobong PT Pusri tampak mengepul di kejauhan. Kelabu. Sama kelabunya dengan mendung sisa hujan yang deras pagi tadi. Di bawah sana, riak sungai Musi terlihat kekuningan. Airnya hanyutkan beberapa rumpun eceng gondok yang entah asalnya dari mana. Keruh. Sekeruh hatiku yang sampai detik ini belum mampu pudarkan bayang dirinya yang bersanding di pelaminan dengan kakak kandungku sendiri.
KEMBALI KE ARTIKEL