Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

(sebuah cerpen) Senjaku di Langit ke Tujuh

9 Juli 2011   05:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:49 147 0

“Nisa, tungguin donk!” Uni berteriak memanggilku dengan posisi ruku’. Napasnya tersengal-sengal mengikuti irama jantung yang semakin enerjik.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun