Penyadaran dalam pendidikan, menurut Paulo Freire, adalah upaya kolektif untuk membuka kesadaran peserta didik terhadap realitas hidup mereka, sekaligus mendorong mereka untuk bertindak guna mengubah situasi yang menindas. Dalam konteks Indonesia, gagasan ini sangat relevan, mengingat berbagai tantangan struktural yang menghambat transformasi pendidikan menjadi alat pembebasan. Freire merumuskan tiga tahapan utama dalam proses penyadaran: kodifikasi dan dekodifikasi, diskusi kultural, dan aksi kultural. Ketiga tahapan ini bukan hanya kerangka metodologis, tetapi juga cerminan strategi resistensi terhadap sistem pendidikan yang sering kali melanggengkan status quo.
1. Kodifikasi dan Dekodifikasi: Menemukan Realitas