aku pesan
barangkali aku bisa meminjam nikmat pada mulutmu
barangkali kedai sepanjang jalan ini akan tutup
rambutku semakin putih, tak dapat terhitamkan oleh kopi,
segelas, yang setiap hari aku pesan. Aku lewati.
Di kedai ini aku bertarung
barangkali matamu tiada curiga
barangkali jarimu mau menunjuk aku sebagai orang yang tak lagi kau butuhkan
mungkin, kau akan mengenalku
yang menyapa siapa, melewati kedai ini
mungkin, kau akan mencatatku, lelaki yang bahkan bayangannyapun takut terinjak
sore, aku belum juga pulang
hujan, aku juga masih disini
barangkali kedai akan tutup
hiruk pikuk malam telah terbayang
ini, sajak yang aku tulis.
Demikan menghunjam
aku tak tertidur dirindu ini