Dalam tips menulis kali ini, saya cuma pengen berbagi tips sederhana yang biasa saya pake untuk menghidupkan setting (latar belakang tempat/waktu/suasana) cerita. Saya pernah menulis beberapa cerita yang ber-setting luar negeri seperti Gaza, Jepang, London, Oxford, Manhattan, Seattle, NYC … dan alhamdulillah mendapat respon cukup baik dari teman-teman penulis yang lain.
Sebagian dari mereka ada yang bertanya seperti ini:
‘Kok bisa sih menggambarkan settingnya sedetil itu mbak? Serasa bener-bener ada Manhattan.’
‘Hah? Jadi tempat-tempat dalam cerita itu beneran ada? Gimana caranya mbak bisa tahu padahal belum pernah ke sana?’
‘Huaaaa, jadi pengen ke sana. Settingnya berasa banget.’
Mungkin pendapat teman-teman saya sedikit berlebihan, karena menurut saya, siapa pun bisa membuat setting cerita menjadi hidup dengan sedikit kerja keras dan imajinasi. Berikut adalah hal-hal yang selalu saya lakukan untuk menghidupkan setting cerita:
- 1. Menentukan setting utama cerita