"Bagaimana tidak, engkau berbekal cinta untuk menghadapku? mengambilku, meminta dan menyerahkan segalanya untukmu. Bukankah semuanya butuh restu?" jawabku, setelah menahan lama untuk mendengarkan keluhannya. Kini aku beranikan diri mengutarakan. Menjelaskan. Mendudukkkan persoalan. Mencari jalan keluar. Menegakkan akal sehat.
KEMBALI KE ARTIKEL