aku adalah seorang yang akan menambal hatimu
dimana terkoyak dari waktu ke waktu
menurutmu
tentang hadirku sebelum senja berlalu
dan sekarang
ketika malam membayang
aku tak mendapati benng rasa yang sama
untuk masuk kedalam jarum hati
sebagai alat penambal
tak juga kutemukan
kain pesona warna senada
untuk membuat hidupmu lebih bermakna
ternyata
aku hanya bisa memberikan fungsi ketimbang estetika
yang menambal abu-abunya hidupmu
dengan benang merah semangat
serta menambahkan kain kuning harapan untuk melengkapinya
tapi lihatlah
perpaduan itu dinamis
meski beribu mata menilai aneh
semua tetap menanamkan optimis
sebab bukan mata kepala yang menilai
tapi mata hati