Kemudian sepasang barongsai berwarna oranye dan abu-abu melompat-lompat dan melakukan berbagai atraksi demi menghibur pengunjung dan warga Tionghoa yang bersembahyang.
Sebelum memulai atraksi, barongsai tersebut juga memberikan penghormatan kepada dua altar yang ada di Klenteng Hok Tek Che.
Setelah penampilan barongsai, masyarakat di Kelenteng Hok Tek Che Tanjungpandan kembali dihibur dengan penampilan lion dance.
Naga berukuran 10 meter tersebut meliuk-liuk indah, sesekali menukik ke atas dan menghujam ke bawah, kemudian meliuk-liuk membentuk pola gerakan yang indah dan memanjakan mata.
Begitulah kemeriahan malam Tahun Baru Imlek di Kelenteng Hok Tek Che, Tanjungpandan.
Kelenteng Hok Tek Che merupakan salah satu kelenteng tua yang terdapat di pusat kota Tanjungpandan. Kelenteng Hok Tek Che dibangun sekitar tahun 1868 atau telah berusia 157 tahun.
Setiap tahun Baru Imlek, Kelenteng Hok Tek Che Tanjungpandan menjadi lokasi tempat persembahyangan warga Tionghoa di Tanjungpandan.
Di setiap altar kelenteng tersebut umat Tionghoa memberikan penghormatan dan memanjatkan doa demi kebaikan serta keberkahan di tahun yang baru.
Antusias MasyarakatÂ
Alin, salah seorang pengunjung Kelenteng Hok Tek Che Tanjungpandan mengaku sudah datang sejak awal ke Kelenteng.
Selain untuk sembahyang. Ia bersama keluarga juga hendak menyaksikan pertunjukan barongsai dan naga.
"Tadi sudah sejak pukul 19.30 WIB awalnya kita sembayang dulu terus kita lihat pertunjukan ini," jelasnya, Selasa 28 Januari 2025 malam.
Ia menilai, suasana malam Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili di Kelenteng Hok Tek Che Tanjungpandan meriah dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal ini dikarenakan adanya pertunjukan barongsai yang disuguhkan oleh pihak kelenteng termasuk banyaknya lampu lampion yang terpasang di kelenteng. Hal ini menambah kemeriahan malam Imlek.
"Kesannya memang lebih meriah pada tahun ini semoga ini menjadi pertanda baik bagi kita di tahun yang baru ini," harapnya.
Potret Kerukunan
Tokoh masyarakat Tionghoa Kabupaten Belitung, Ayie Gardiansyah menjelaskan Imlek tak hanya sekedar perayaan tradisi namun juga potret dari kerukunan antar umat beragama.
Biasanya, lanjut Ayie, masyarakat Tionghoa setempat akan saling bersilaturahmi dan mengunjungi rumah kerabat pada momentum Imlek.
"Tidak hanya bagi kalangan Tionghoa saja tapi bagi masyarakat umum ini menjadi bentuk kerukunan dan harmoni yang terjalin baik selama ini," tandasnya.