Turki menjadi perhatian besar pemerintah Amerika, setelah perdana menteri Erdogan marah terhadap situs media sosial Twitter. PM Turki itu sakit hati karena kelompok oposisi di negerinya memanfaatkan Twitter untuk menyerangnya, memfitnahnya, dan menghujatnya dengan tuduhan korupsi. Kemarahan PM Turki itu bukan kemarahan biasa, karena kemudian pemerintahannya membloki Twitter. Seluruh warga Turki tidak bisa lagi mengakses media sosial tersebut.