Seorang perawat muda bertopi putih sedang sibuk membenahi setumpuk kertas penuh catatan dari meja kayu berwarna cokelat. Ia adalah Suster Siti Nurdjaja Soltief relawan pemerhati dan pendamping HIV/AIDS di Jayapura, Papua. Dokter Gunawan seorang relawan Tzu Chi yang juga penggiat HIV/AIDS memperkenalkan Siti kepada saya dan memintanya untuk bercerita tentang pengalamannya. “Apa yang bisa saya ceritakan kepada teman-teman?” tanya Siti dengan ramah. “Ceritakanlah semua pengalamanmu sebagai relawan HIV/AIDS dan gunakan pengalamanmu untuk menggugah banyak orang,” jawab dr. Gunawan. “Baiklah,” jawab Siti. Ia pun mengajak saya ke sebuah ruangan yang tenang di suatu sudut kantor rumah sakit. Lalu sambil duduk dengan sikap yang terhormat Siti kembali bertanya “Apa yang ingin ditanyakan dan dimulai dari mana?” “Dari yang paling lampau,” jawab saya.