Gen Z memiliki pendekatan yang berbeda dalam beragama dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh tim ICRS UGM pada 2019 menunjukkan bahwa cara Gen Z menghayati nilai-nilai keagamaan sangat dipengaruhi oleh kemudahan akses informasi lewat media digital yang memungkinkan semua orang mengakses apa saja dari sekian banyak tulisan dan praktik hidup sehari-hari. Banyak dari mereka merasa metode dakwah saat ini kurang relevan dengan gaya hidup dan cara berpikir mereka. Salah satu indikator kurang relevannya dakwah terhadap generasi muda ini dapat dilihat dari sholat jamaah lima waktu dan kajian agama di masjid-masjid yang kebanyakan diisi oleh generasi yang lebih tua. Hal ini mungkin disebabkan juga oleh tingkat spiritualitas yang sering kali mulai tumbuh di usia matang, ketika seseorang mulai memikirkan makna hidup dan akhirat. Namun, bukan berarti Gen Z tidak peduli dengan agama. Mereka hanya menginginkan pendekatan yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.
KEMBALI KE ARTIKEL