Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Cermin...

27 Juli 2020   16:50 Diperbarui: 27 Juli 2020   16:50 85 7
kita fasih berpagutan,
menggagahi bentala saat pukul tiga
bercermin aku dan kau di kedalaman netra
tak ada yang lain selain gelora dosa
atau pantaskah kita sebut itu cinta?

madah-madah penghabisan telah terucap
kau kukunci dalam ruang asmaraloka tanpa sedikitpun senyap
hingar bingar percik kembang api serupa ledakan gemintang
menyaksikan kelahiran aku dalam cermin jiwamu disertai gamang

duhai engkau... 
yang pernah beradu api
berjudi dalam bejana mimpi
semua hal yang kita tanggalkan di tepian hari,
ranum bibir malam itu masih kuingat
habis kusesap namun riwayatmu tak jua tamat

kemarilah!
bercermin pada tiap lembar puisiku tentang senja
ia bernafaskan seluruh engkau,
dalam tiap lariknya...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun