Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Sang Nelayan

4 Desember 2019   09:15 Diperbarui: 4 Desember 2019   09:27 23 0
pada swastamita ia layarkan kesah
tak peduli hari ini pemimpin negeri kembali bertingkah,
ia harus mengarungi Laut Banda yang megah
demi lembar-lembar rupiah

sang nelayan menebar jaring keseribu kali,
ikan-ikan tak peduli
mereka kenyang makan berbagai sampah polusi
berenang di samudera katastrofe...

ah, lautku kini tak biru lagi!

"lalu bagaimana makan anak istriku esok hari?", batin sang nelayan
camar berterbangan di atas jemala
sang nelayan berlabuh
singgah di pelabuhan peluh,

mengaduh.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun