Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Mengapa Setiap Orang Pasti Bisa Berhasil?

14 Mei 2011   17:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:41 113 2

Saat ini ada dua pilihan yang diberikan pihak management kepadaku. Pertama, mengganti supervisor dan staff yang lama dan rekrut yang baru. Kedua, mempertahankan yang ada dengan meningkatkan produktivitas mereka. Pilihan pertama mengandung konsekuensi bahwa akulah yang harus mem-PHK mereka. Lalu membangun team kerja yang baru sesuai dengan keinginanku. Mulai dari memilih, rekrut dan mendidik mereka sampai siap kerja. Sedangkan pilihan kedua, aku harus bekerja keras untuk membuat mereka produktif dan menghasilkan nilai tambah yang positif bagi perusahaan.

Pilihan pertama memang relatif mudah dilaksanakan, dan mungkin hasilnya akan lebih cepat terlihat. Sebab aku semua yang membentuk dan mengarahkan team tersebut. Ibaratnya,akan lebih mudah menulis di lembaran kertas yang masih putih. Sedangkan pilihan kedua, pastilah akan lebih sulit, karena bagai kan menulis pada lembaran kertas yang telah berwarna coklat abu-abu.

Dan entah mengapa, aku justru lebih tertarik pada pilihan kedua. Dengan alasan bahwa pilihan tersebut lebih menantang. Dan terasa semakin menantang lagi karena pihak management hanya memberikan waktu tiga bulan kepadaku untuk menghasilkan perubahan itu. Mereka meminta pencapaian hasil yang significant agar mereka dapat dipertahankan.

Setelah seminggu mengadakan evaluasi, serta turun langsung ikut bekerja bersama mereka. Kukumpulkan mereka semua untuk briefing dan meeting. Dan sebelum menutup meeting hari itu, aku ceritakan suatu kisah pada mereka.

*** **

Sebelum sang ayah menghembuskan nafas terakhir, dia memberi pesan kepada ke 2 anaknya:

"Anakku ada 2 pesan penting yang ingin ayah sampaikan kepadamu untuk keberhasilan hidupmu." "Pertama : jangan pernah menagih piutang kepada siapapun"

"Kedua : jangan pernah tubuhmu terkena terik sinar matahari secara langsung."

Sang anak pun bingung dengan pesan ayahnya , dan akhirnya sang Ayah pun pergi untuk selama-lamanya.

Lima tahun berlalu, sang ibu pun menengok sih bungsu dengan kondisi bisnisnya yang sangat memprihatinkan, sang ibu pun bertanya "wahai anak bungsuku kenapa kondisi bisnismu demikian"

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun