Hari Selasa (23/4) jam 12:00 siang puluhan mahasiswa/i memulai demonstrasi damai di kampus Macalester (Macalester College) di kota Saint Paul, Minnesota, Amerika. Mereka menuntut pihak manajemen membatalkan penjanjian kerja dengan bank Wells Fargo. Alasan utamanya: Wells Fargo mendalangi pengambil-alihan kepemilikan (fore-closure) rumah milik rakyat miskin. Di lain pihak, dalam beberapa tahun terakhir Wells Fargo memberikan jasa pelayanan kartu kredit kepada sebagian karyawan dan dosen Macalester College.
Demonstrasi damai dimulai di luar gedung administrasi utama, Weyerhaeuser, kampus swasta ini. Di dalam gedung inilah lokasi kantor dari president Brian Rosenberg serta anggota manajemen senior.
Pada malam hari puluhan siswa/i membawa selimut dan bantal mereka dan ‘menginap’ beberapa meter dari kantor presiden. Hari berikutnya, Rabu (24/4) para demonstran masih berada di dalam gedung. Suara musik melatari suasana ruangan utama. Sementara karyawan administrasi tetap bekerja seperti biasa.
Di tembok luar para pengunjuk rasa memajang beberapa tulisan untuk mengungkapkan gagasan mereka. Demonstran mengundang salah satu penyanyi rap lokal, Brother Ali, menjadi pembicara. Lebih banyak demonstran menghadiri orasinya.
Tentu saja ada banyak siswa/i yang tidak ikut demo, seperti Diana Rosenweig yang kerja di kantor kami. “Saya tidak ikut karena saya tidak yakin bahwa ini (demo) adalah cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah.” Seorang mahasiswi lain menambahkan bahwa pembatalan kontrak kerja dengan Wells Fargo akan mahal bagi pihak administrasi kampus.
Demonstrasi damai seperti ini sebetulnya sering terjadi kampus dan membawa dampak positip. “Saya pernah ikut demo seperti ini di Harvard,” ungkap Ken yang memang pernah menjadi karyawan administrasi di Harvard. “Kami takut bahwa polisi akan datang menyerang para demonstran. Jadi kami mendirikan tenda-tenda untuk melindungi siswa dari polisi.”
Ken mendukung demo yang menuntut agar para kontraktor yang bekerja di kampus mereka memenuhi upah minimal waktu itu. Demo yang terjadi di tahun 2001 ini berlangsung selama lebih dari dua minggu dan akhirnya tututan mereka dikabulkan. Sekarang Ken bekerja di departemen Administrasi dan Keuangan di Macalester College.
Istri saya tidak begitu kaget ketika saya bercerita tentang demo di Macalester College. “Dulu waktu saya kuliah, saya juga ikut demo menduduki kantor presiden.” Dia kuliah di univeristas swasta ( Vassar College) di New York bagian utara.
“Kami menuntut pihak manajemen mencabut penanaman modal di beberapa perusahaan Amerika yang beroperasi di Afrika Selatan yang apartheid.” Selama paling tidak sepuluh hari di tahun 1985 demonstran dengan gigih menyampaikan tuntutan mereka. Tututan ini akhirnya juga dipenuhi.
“Seandainya tuntutan mereka tidak dipenuhi, biasanya presiden akan memberikan tanggapan langsung kepada para demonstran secara resmi.” kata istri saya. “Mereka berhak menyampaikan pendapat dan mereka berhak juga untuk mendapatkan tanggapan,” tambahnya.
Berapa lama para demonstran akan menduduki kantor presiden Rosenberg, di Macalester College? Akankah tuntutan mereka dipenuhi? Semua masih menunggu jawaban yang pasti.