Akhir-akhir ini sedang hangat-hangatnya di perbincangkan masalah studi banding Anggota DPR ke beberapa Negara. Macam-macam tujuannya, ada yang belajar kode etik ke Yunani, belajar kepramukaan ke Afrika Selatan sampe belajar system OJK (Otoritas Jasa Keuangan) ke beberapa Negara di Eropa dan Asia, gak tau deh saya makanan apa OJK ini?? Di mata saya yang kurang paham tentang ekonomi, politik dan pemerintahan ini, yang menjadi masalah adalah bukan tentang studi bandingnya, tapi tentang siapa yang berangkat dan betapa besarnya dana yang digunakan untuk studi banding itu. Terasa sedikit aneh saja, studi banding sampe menghabiskan dana miliaran rupiah dengan peserta studi banding yang terlalu ramai sampai berbondong-bondong pergi ke luar negeri (mau studi banding apa jalan-jalan sih??). Buat apa saja dana sebegitu besar hanya untuk studi banding yang belum jelas apa maksud dan tujuannya. Apalagi kalau di tanyakan hasilnya, buegh..Jangan deh, itu mungkin akan lebih sulit di jawab jika di tanyakan kepada mereka yang berangkat studi banding itu.