Semua orang melakukannya.
Untuk nama terakhir yang saya sebutkan, adalah level keabsurdan yang paripurna. Siapa yang bisa menandingi kemahaAbsurdan beliau.
Sisi humanis Seorang yang konon berprofesi sebagai pengacara itu telah mencapai tingkat dewa. Bagaimana tidak, ditengah kegiatan profesinya yang saya yakin seabrek, beliau tetap menaruh kepedulian yang besar terhadap hal yang bukan urusannya.
Ya,, Farhat Abbas,,betapa mengagumkannya dia kalau sampai benar benar melaksanakan sebuah tugas mulia. Tugas mulia menemukan 'orang hilang'.
Farhat Abbas begitu menggebu ingin menemukan keberadaan Olga Syahputra. Olga yang diberitakan tengah sakit dan berada di singapura, memang telah tak terlihat wujudnya selama hampir satu tahun. Para penggemar Olga yang sangat banyak itu tentulah merindukan kehadirannya. Olga yang dikenal 'bertangan dingin' mengorbitkan teman temannya ini juga pastilah sangat ditunggu kemunculannya lagi di televisi.
Farhat Abbas yang 'mulia' itu pastilah paham akan hal ini. Itulah mungkin yang mendasarinya menggelar sayembara mencari olga syahputra.
Kalau sampai Farhat berhasil menemukan , betapa mulianya dia dimata penggemar olga. Farhat akan mendapat gelar pahlawan, gelar yang tak main main, yang hanya diberikan kepada mereka yang berjasa besar.
Farhat yang seharusnya sibuk mengurusi permasalahan kliennya masih sempat mengurusi masalah yang bukan urusannya, pastilah menjadi bukti absah atas sisi humanisnya.
Atas ide cemerlangnya ini, bisa rasanya Farhat Abbas ditunjuk sebagai ketua komisi pencarian orang hilang. Ada berapa banyak orang yang akan terbantu bukan.
Tidak hanya akan berjasa menemukan Olga, farhat akan juga membahagiakan segenap pewarta. Berita tentang ditemukannya olga pastilah akan menjadi headline utama berita baik televisi maupun online. Lalu kemudian, akan ada nama Farhat Abbas terpampang disana. Tak luput juga, dia dengan sepatu blingblingnya akan wara wiri di acara talkshow membicarakan jasanya. Farhat tak perlu lagi setting perkelahian dengan mantan asistennya. Apalagi hal itu ternyata gagal menyedot perhatian infotainment. Dengan segala usaha farhat mengembalikan marwah absurditas pada dirinya dengan mendompleng kasus olga yang tengah sakit, haruslah dihargai usahanya. Usahanya untuk tetap absurd.
Kalau Seorang syahrini boleh tetap sensasional, kenapa Farhat Abbas tak boleh tetap Farhat Abbas.