Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story Pilihan

Tamu Tak diundang di Tenda Kami

27 Januari 2014   11:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:25 142 4

Moment yang sangat indah di puncak gunung yaitu sunrise yang selalu dinantikan oleh sebagian pendaki. Lagi-lagi aku harus kehilangan sunrise di puncak papandayan, karena pagi ini diselimuti kabut yang tebal.., kesal rasanya tapi harus gimana lagiā€¦?

Itu yang kami alami saat naik gunung papandayan beberapawaktu yang lalu.. di temani om sis ,diski, kedua temanku ini sering banget menemaniku mendaki gunung bersaman di tambah dua temennya om sis, Tomy dan Ndoko.

Melepas lelah sejenak

Lumayan bagus pemandangan papandayan mulai dari jalan raya yang memang begitu jauh untuk sampaike pos polhut dan hanya ditempuh dengan jalan kaki sekali lagi jalan kaki.

Kata om sis jauhnya nggak seberapa kira-kira 5km setidaknya sama jauhnya seperti jalan menuju pos merbabu, itu yang membuatku bersemangat untuk jalan kaki yah..Cuma segitu pikirku, tetapi ternyata hampir 2 atau 3 kalinya,hingga membuat kakiku kesemutan duluan.

memang angkutan sudah tidak ada mengingat kami sampai di garut jam 1 dini hari, mau naik ojek gila harganya perorang sampai RP.20000 yah.. terpaksa kami memutuskan untuk jalan kaki mengingat keuangan yang sudah minim.

Sempat ngecamp di pinggir jalan sepi beraspal kasar karena badan sudah nggak enak dan rasa kantuk yang menyerang dengan hebatnya hanya sekedar untuk memulihkan tenaga dan perjalanan dilanjutkan jam 5 pagi nanti. Lumayan bisa tidur 3 jaman cukup untuk mengurangi lelah.

Matahari terbit ..terlihat indah banget tapi itu baru dalam perjalanan ke pos belum sampai ke puncak, Pagi ini juga nampak asap mengepul dari kawah papandayan terlihat sudah begitu dekat tinggal beberapa kelokan lagi sampai ke pos polhut.

Jalanan menuju kawah tidak terlalu berat dan secara keseluruhan jalur pendakian gunung papandayan juga masih biasa,didominasi oleh batu-batu kecil yang berserakan hampir di setiap jengkal tanah.

kepulan asap di sepanjang jalan

Kawah papandayan begitu dekat dengan jalur utama sehingga kami dapat mendengar gemuruh suara gasnya dan bau belerang begitu menyengat dan asap yang selalu mengepul.

Sempat terasa juga hagatnya kawah disekitar jalur malah ada gelembung-gelembung air panas.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun