Pertunjukan Teater di IAIN Sunan Gunung Jati
Pada hari Jumat pukul 15.50 IAIN Sunan Gunung Jati Serang, menyelenggarakan pertunjukan teater. Kegiatan ini diapresisi oleh utusan dari delapan sekolah, dari Kota dan Kabupaten Serang. Kedelapan sekolah itu adalah SMAN 6 Kota Serang, SMAN 8 Kota Serang, SMPN 6 Kota Serang, SMK Baja, SMK Intan Husada, SMA Insan Mulia, SMAN 1 Kibin Kabupaten Serang, dan SMAN 1 Jawilan. Pertunjukan teater tersebut juga dihadiri oleh mahasiswa pencinta teater dari beberapa kampus di kota dan kabupaten Serang.
Selama pertunjukan, para siswa selalu bersorak gembira jika para tokoh sedang melakukan aksi lucu dalam pertunjukannya. Pertunjuka teater itu diiringi oleh seperangkat musik gamelan, dan musik organ. Iringan musik yang mereka mainkan sangat mendukung alur cerita. Jika mereka sedang mempertunjukan adegan yang mengandung klimak, maka suara musik dibunyikan dengan suara keras. Penulis sangat mengapresiasi pertunjukan teater ini, terlebih lagi dalam menata dan memainkan musiknya.
Cerita yang berjudul Langit “Merah Negeri Kosala” ini ditulis oleh Anis Jati Sunda, dan disutradarai oleh Opik. Dalam judul cerita itu dikisahkan bagaimana panasnya kehidupan di daerah pantai dan di laut. Diceritakan pula sebuah perkumpulan besar perampok berhasil ditaklukkan oleh sang putri, yang kemudian perampok beserta para pengikutnya diizinkan untuk tinggal di daerah pantai “Sawarna”.
Setelah pertunjukan selesai,begitu keluar dari pintu, para siswa SMA Negeri 6 Kota Serang memperlihatkan ekspresi kepuasan setelah menyaksikan pertunjukan ini. Ekspresi mereka seperti baru saja terlepas dari beban yang berat (memikirkan tugas-tugas mata pelajaran matematika, fisika, kimia dan pelajaran-pelajaran lainnya). Sebagian dari mereka ada yang berfose di depan gedung teater, sebagai ungkapan kegembiraannya. Bahkan sebagian besar para siswa merasa kurang puas dan masih ingin menyaksikan pertunjukan.
Kekurangpuasan itu juga diperlihatkan oleh Naima Rizkiyah kelas II SD (usia 8 tahun), yang sejak awal sampai akhir mengikuti pertunjukkan bersama ibunya. Naima tidak mau keluar dari ruang pertunjukan, karena mengira pertunjukan belum selesai, atau berharap akan dilanjutkan lagi.