Tampaknya ketidakmampuan PSSI dalam mempersatukan kompetisi liga di Indonesia dan buruknya performa Timnas indonesia, menjadi dosa terbesar PSSI dibawah kepemimpinan Djohar Arifin. yang terakhir adalah kekalahan menyesakkan 10-0 dari tuan rumah bahrain, yang sungguh meluluhlantahkan kehormatan PSSI dimata penikmat bola di tanah air.
Dengan terbentuknya PSSI versi KPSI, berarti ada 2 kepemimpinan atas nama PSSI. Hal ini tentu saja membuat Menpora selaku orang yang paling bertanggung jawab atas semua permasalahan olehraga direpublik ini menjadi bingun, antara ingin menyelesaikan namun tidak ingin memihak salah satu kubu, namun yang terjadi seperti pembiaran. yang paling terlukai pastinya adalah para pencinta sepakbola tanah air dan tentunya saya sendiri, bahkan menimbulkan anomali suporter di tengah kebingungan ini.
Anomali dalam bidang ilmu psikologi dan sosiologi merupakan suatu perilaku yang menyimpang, aneh, ganjil dari perilaku yang biasa atau umum secara pribadi atau individu maupun sosial (C.P. Chaplin, 1989). ketika hal-hal menyimpang telah terjadi dan tidak kunjung terselesaikan, mungkin karena serba salah bila diselesaikan. ini menjadi sanderaan jiwa tersendiri, begitulah kira-kira yang terjadi dalam permasalahan PSSI kita.
Ketika permasalahan yang berusaha dipecahkan semestinya berkurang, dan tidak bertambah banyak (terpecah). Bukan hanya melihat dari kubu mana dan apa kepentingannya, seharusnya semangat untuk memperbaiki persepakbolaan menjadi hal yang paling utama. sampai kapankah anomali ini akan berlanjut?, mungkin hanya waktu dan rumput-rumput yang bergoyang tahu jawabnya...
-anzaw, a restless writer
Sumber disini