Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Pengembangan Diri Melalui Tazkiyat al-Nafs

27 Desember 2023   22:50 Diperbarui: 27 Desember 2023   22:52 68 1
Tazkiyat al-nafs terdiri dari dua kata, tazkiyat dan al-nafs. Tazkiyat berasal dari zak atau zakat yang berarti al-numuwwu, yaitu tumbuh kembang, dan tahrah, yang berarti bersih dan membersihkan. "Nafs" memiliki beberapa arti etimologi, dorongan, keinginan, atau hasrat dalam Al-Qur'an. Kata kerja untuk bernafas atau hidup, yakni "naffasa." Kata kerja "nafasa" berarti berlomba. Sebagai kata sifat "nafisah," artinya berharga atau penting Merujuk pada diri, orang, atau pribadi. Bentuk jamak "anfus" berarti roh (rh). "nafs" juga dapat berarti senang hati. "Nafs" memiliki arti yang kompleks, meliputi dorongan atau keinginan dalam konteks Al-Qur'an, fungsi biologis seperti bernafas, konsep berlomba, keberhargaan, identitas diri, roh (dalam bentuk jamak), dan bahkan dapat merujuk pada perasaan senang hati. Dengan demikian, Tazkiyat al-nafs adalah upaya untuk membersihkan dan mengembangkan jiwa dari penyakit hati dan sifat-sifat tercela. Tujuannya adalah menciptakan pribadi yang bersih, mendekatkan diri kepada Allah, dan mendekatkan diri kepada sesama hamba Allah. Dirinya bimbang, ragu, dan terpenjara dalam konflik batin yang membuatnya tetap pada perilaku tersebut.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun