Kembali pada realitas kehidupan, sebagai tempat pembuktian siapa yang paling bodoh. Dengan arogansi menjatuhkan kelompok yang bodoh, oleh  kelompok bodoh. Persaingan itu dibarengi dengan kelompok lain yang menikam satu sama lain dengan pisau kebodohan. Ternyata semuanya berebut altar kebodohan, sebagai tempat terhormat bagi unversum kebodohan skala mayor.
"Ohhh Tidak.... kelompok itu hebat sekali  menumpas kepintaran, dan melanggengkan kebodohan diatas atas dan atas kebodohan."
Aku lah yang bodoh, yang mendaku paling bodoh.
Kamu yang bodoh, yang bisa mengontrol kebodohan.